Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur yang terbagi menjadi empat pulau utama, yaitu Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu dengan ibukota negara Tokyo.
Jepang disebut Nippon atau Nihon dalam bahasa Jepang. Kedua kata ini ditulis dengan huruf kanji yang sama, yaitu 日本 (secara harfiah: asal-muasal matahari). Sebutan Nippon sering digunakan dalam urusan resmi, termasuk nama negara dalam uang Jepang, prangko, dan pertandingan olahraga internasional. Sementara itu, sebutan Nihon digunakan dalam urusan tidak resmi seperti pembicaraan sehari-hari.
Kata Nippon dan Nihon berarti “negara/negeri matahari terbit”. Nama ini disebut dalam korespondensi Kekaisaran Jepang dengan Dinasti Sui di Tiongkok, dan merujuk kepada letak Jepang yang berada di sebelah timur daratan Tiongkok. Sebelum Jepang memiliki hubungan dengan Tiongkok, negara ini dikenal sebagai Yamato (大和). Di Tiongkok pada zaman Tiga Negara, sebutan untuk Jepang adalah negara Wa (倭).
Iklim& Musim
Sebagian besar Jepang berada dalam Zona Utara Beriklim Sedang dan beriklim monsun yang lembab, dengan angin tenggara yang bertiup dari Samudera Pasifik selama musim panas dan angin barat-laut yang bertiup dari benua Eurasia (Eropa-Asia) pada musim dingin. Negeri Jepang mempunyai empat musim yang jelas batasnya dalam satu tahun yakni musim semi, panas, gugur dan dingin.
Musim semi yang berlangsung pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Musim semi adalah waktu yang dinanti-nanti oleh banyak orang di Jepang.
Hal itu dikarenakan bunga Sakura akan mekar di seluruh Jepang. Biasanya awal musim semi juga ditandai dengan mekarnya bunga Sakura pada akhir bulan Maret setiap tahun. Musim semi juga menandakan suhu udara tak lagi dingin dan mulai hangat.
Salah satu kegiatan yang tidak bisa dilepaskan saat orang Jepang adalah menonton pemandangan bunga Sakura atau disebut dengan ohanami. Kegiatan ohanami biasanya dipenuhi dengan acara makan dan minum serta bernyanyi.
Musim panas di Jepang berlangsung pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Setelah musim semi, biasanya suhu udara rata-rata di Jepang akan terus meningkat sepanjang Agustus.
Namun, seringkali pada musim panas Jepang dimulai setelah cuaca hujan sering melanda sekitar bulan Mei hingga Juli. Bahkan dalam waktu yang lama dan cukup deras.
Selanjutnya, musim di Jepang pada bulan September sampai dengan November akan berlangsung musim gugur. Pada musim ini, banyak pepohonan mulai menguning dan berguguran dengan Indah.
Biasanya orang Jepang akan menikmati pemandangan musim gugur di kawasan Taman Rikugien, Distrik Bunkyo, Tokyo, Jepang. Selain itu, ada juga Hibiya Park di mana pemandangan musim gugur menjadi semakin indah lewat pantulan refleksi kolam.
Musim terakhir di Jepang adalah musim dingin atau musim salju. Musim ini berlangsung antara bulan Desember sampai dengan Februari.
Pada musim dingin, akan banyak festival salju yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jepang. Sebut saja yang paling terkenal adalah festival salju Sapporo di ibu kota Hokkaido yang berlangsung selama 3 minggu.
Uniknya, udara di Sapporo saat musim dingin seringkali relatif lebih hangat dibanding kota lain. Hal ini yang menjadikan banyak orang menantikan berbagai hiasan salju dan patung es yang indah.
Perbedaan Budaya Jepang Dengan Indonesia
Setiap negara pasti memiliki budaya dan adat yang berbeda-beda, begitu juga dengan Jepang dan Indonesia. Jepang dan Indonesia sudah sering menjalin hubungan kerja sama, mereka saling melakukan pertukaran budaya untuk mempererat hubungan. Dari situ, kita bisa melihat berbagai perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh kebudayaan dari Indonesia dan Jepang.
- Budaya Menghormati Orang Lain
Setiap negara memiliki caranya masing-masing untuk menghormati orang lain, begitu juga dengan Jepang dan Indonesia. Di negara Jepang, membungkukan badan merupakan cara mereka menghormati orang lain, hal itu disebut dengan Ojigi (お辞儀). Ojigi ini biasa dilakukan saat ingin meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan sebagai salam pada acara seremonial atau acara resmi lainnya.
Ojigi ini terbagi menjadi 3 jenis, yang pertama adalah Seikerei yang merupakan sikap membungkukan badan sekitar 45°. Kemudian, yang kedua adalah Keirei yaitu sikap membungkukan badan sekitar 30°- 45°, dan terakhir adalah Eshaku yaitu sikap membungkukan badan sekitar 15°-30°. Dari ketiga jenis tersebut, Seikerei adalah jenis Ojigi yang cukup jarang dilakukan, yaitu hanya dilakukan saat menyampaikan permintaan maaf.
Indonesia juga memiliki cara menghormati yang serupa dengan Jepang. Bedanya, masyarakat Indonesia membungkukan badan dengan tangan kanan ke bawah & tangan kiri ditekuk di belakang bagian pinggang. Hal ini biasanya dilakukan sebagai tanda permisi ketika melewati orang yang lebih tua.
2. Budaya Berjabat Tangan
Berjabat tangan adalah budaya yang dilakukan oleh masyarakat Jepang dan masyarakat Indonesia. Hal yang membedakan adalah bahwa di Indonesia, berjabat tangan merupakan hal yang umum dilakukan ketika bertemu dengan orang. Di negara Jepang, berjabat tangan adalah hal yang tidak umum dilakukan, tetapi budaya jabat tangan dilakukan pada saat acara Internasional.
3. Budaya Makan
Sebelum makan, orang Jepang biasanya selalu bertepuk tangan kecil yang disebut gassho, kemudian mengucapkan Itadakimasu (いただきます) yang artinya selamat makan. Lalu, setelah selesai makan mereka mengucapkan Gochisousamadeshita (ごちそうさまでした) untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada yang memasak. Kalau orang Indonesia, mereka berdoa sesuai keyakinan masing-masing pada saat sebelum dan sesudah makan.
Kemudian, di Jepang ada budaya tersendiri ketika memakan mie. Jika kita memakan mie di Jepang, kita harus mengeluarkan suara “slurp” dan mienya tidak boleh diputus cepat. Hal itu dilakukan untuk menghargai sang koki bahwa makanan tersebut enak. Sementara di Indonesia, kita tidak boleh mengeluarkan suara ketika sedang makan apapun itu makanannya, dikarenakan hal itu dianggap tidak sopan.
4. Budaya Minum
Di negara Jepang, terdapat budaya ketika minum teh yang bernama Sadou (茶道). Sadou dibagi menjadi 2 tipe, yang pertama adalah ochakai (お茶会), upacara minum teh yang bisa dikatakan tidak begitu formal.
Ochakai biasanya dilakukan sebagai perayaan kelulusan atau keberhasilan yang dilakukan dengan mengundang teman atau kerabat dekat. Kemudian yang kedua adalah Chaji (茶事), Chaji ini sifatnya sangat formal dan bisa dikatakan sakral dan bisa berlangsung lebih dari 4 jam lho, minna. Di negara Indonesia, tidak ada budaya atau tradisi meminum teh dengan peraturan yang ketat seperti di Jepang.
5. Budaya Menaiki Transportasi
Seperti yang kalian tau, Indonesia terkenal dengan kepadatan lalu lintasnya yang dipenuhi oleh kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Banyak kendaaraan umum seperti angkot yang berhenti ditengah jalan untuk mengambil dan menurunkan penumpang, sehingga sering terjadi kemacetan yang membuat masyarakat menjadi emosi. Berbeda dengan Jepang, masyarakat di negara Jepang lebih menyukai transportasi yang tidak menimbulkan polusi berlebihan. Mereka sangat patuh untuk tidak menimbulkan polusi, dan juga sudah adanya transportasi yang memadai berupa kereta seperti MRT dan Shinkansen. Selain itu, pajak mobil di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia, oleh karena itu kita sering melihat anak-anak sekolah sampai orang dewasa di Jepang yang menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitas.